Eco-Date: Keterbatasan Fisik Bukanlah Halangan untuk Berkarya Seni

Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, jumlah masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik di Indonesia mencapai 9,7% dari total penduduk atau sekitar 26 juta orang. Hidup dengan kondisi yang serba terbatas tidak membuat mereka menyerah dalam menjalani hidup. Seni seringkali merupakan cara terbaik mereka untuk berkomunikasi dengan dunia.

Memiliki keterbatasan fisik juga bukanlah halangan bagi seseorang untuk terus berkarya. Seperti kata pepatah, di balik kekurangan tentu ada kelebihan yang Tuhan titipkan untuk kita. Selain itu, dunia yang masih dilanda pandemi COVID-19. Dampaknya juga meningkatnya stres pada setiap orang termasuk penyandang stabilitas. Stres yang dialami ini dapat dikelola dengan kegiatan seni, seperti menggambar, melukis, mewarnai atau kegiatan lainnya. Melalui seni, setiap orang bisa mendapatkan kembali  kepercayaan dirinya.

Meski sulit dibayangkan, namun hal ini sudah dibuktikan para seniman dengan keterbatasan fisiknya. Mereka berhasil menghasilkan karya – karya yang luar biasa bahkan hasil karyanya mendunia.

Berikut adalah orang – orang hebat tersebut

  • Salim Harama

Salim Harama adalah seniman dengan seniman Indonesia dengan keterbatasan fisiknya, ia kehilangan dua tangannya setelah mengalami kecelakaan. Sebelumnya Salim memiliki cita – cita untuk menjadi seorang pemandu wisata, cita – citanya mengantarkannya ke Selandia Baru dan belajar Bahasa Inggris. Sepulangnya dari Selandia Baru, Salim bekerjsama dengan yayasan yang menaunginya, ia menemani pameran kerajinan di yayasannya bekerja, Salim bertemu dengan seorang teman disabilitas. Disarankan oleh temannya Salim  untuk belajar melukis. Salim kemudian mencoba belajar melukis dan mencoba peruntungannya dengan bergabung ke Association of Mouth and Foot Painting (AMFPA).

  • Iris Grace

Iris Grace adalah seorang anak yang mengalami keterbatasan fisik dalam kemampuan berbicara atau berucap karena mengalami autis. Orangtua dari Iris Grace tidak ingin membuat anaknya tidak melakukakan apapun atau melakukan hal yang negatif. Untuk menghilangkan stresnya, orang tua Iris Grace memperkenalkannya dengan seni lukis. Iris Grace pun ternyata memilik bakatnya yang memesona dalam seni lukis dan berhasil menciptkan karya – karya seni lukis yang indah.

  • Sabar Subandi

Sabar Subandi adalah seniman yang berasal dari Indonesia, dibalik keterbatasan fisiknya yang terlahir tanpa tangan, justru ia meraih prestasi luar biasa di bidang seni lukis. Sabar Subandi juga merupakan salah satu seniman asal Indonesia yang berhasil menjadi anggota Association of Mouth and Foot Painting Artist (AMPFA).

Pada saat ini, selain ia melukis untuk AMPFA, Sabar juga sudah menghasilkan karya tulis dan juga mendongeng. Dia juga mengelola Galeri Sabar Subardi, yang menjadi tempat pameran sekaligus mengasah kemampuan para pelukis muda salatiga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *